Selasa, 07 Desember 2010

Merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan




Hari ini tanggal 08 Desember 2010 merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Hindhu yang merayakan Hari Raya Galungan. Setelah sehari sebelum Hari Raya Galungan, masyarakat Hindhu khususnya di Pulau Bali menyiapkan diri untuk menyambut Hari Raya Galungan dengan mengadakan prosesi "Penampahan Galungan" yaitu di mana seluruh umat Hindhu menyembelih babi.

Pada umumnya persiapan penampahan sudah di persiapkan jauh hari sebelumnya, dengan membuat semacam kelompok patungan daging babi, artinya seberapa berat/ banyak daging babi sebelum di sembelih, dipastikan untuk di timbang terlebih dahulu, tujuannya untuk mempermudah membagi seberapa jumlah uang yang harus di keluarkan oleh masing-masing orang di dalam kelompok tersebut dengan menyesuaikan harga daging saat hari itu.
Setelah masing-masing mendapatkan bagian, maka masing-masing orang membawa bagiannya dan selanjutnya mengolahnya di rumah mereka, dan juga dalam mengolah daging bagian tersebut,untuk membuat persiapan untuk sesajen yang terkait dengan daging babi.Dan selain daging babi, orang-orang juga menyembelih ayam untuk keperluan sesajen dan di kosumsi juga. Ada yang membuat sate, adonan untuk LAWAR (Sayur ala orang Bali), dan adonan lain-lain masih banyak lagi bisa untuk olahan daging babi atau daging ayam tersebut.

Sehari setelah itu, umat Hindhu mempersiapkan diri untuk melakukan persembahyangan bersama dengan keluarga dengan terlebih dahulu mempersiapkan Upakara atau sesajen yang di perlukan saat Hari Raya Galungan. Terutama para ibu-ibu atau wanitanya sangat sibuk mempersiapkan sesajen tersebut hingga selesai. Unik, Menarik dan penuh dengan aura spiritual saat mempersiapkan dan merayakan Hari Raya Galungan kali ini. Pada pagi hari sebelum melakukan prosesi di masing-masing keluarga, semua Umat Hindhu menghaturkan persembahyangan ke Pura Tri Kahyangan yang ada di masing-masing Desa, seperti Pura Desa/ Bale Agung, Pura Puseh, dan Pura Dalem. Dan tidak lupa memohon Tirta (Air Suci) yang kumudian kita gunakan untuk prosesi selanjutnya di masing-masing pura keluarga (Merajan keluarga).

Berkumpul dan bersenda gurau dengan keluarga saat Hari Raya Galungan, kita adakan saat sehari setelah kita merayakan Hari Raya Galungan yang di sebut dengan "Manis Galungan". Waktu seperti ini sangat di nanti-nanti oleh para anggota keluarga, karena apalagi tidak semua anggota keluarga berada di tempat kelahirannya, yang sebagian besar mereka ada di tempat rantau atau di kota, sehingga momen semacam inilah digunakan untuk melepas kerinduan dengan anggota keluarga khususnya untuk orang tua yang masih ada dan sanak saudara yang lainnya.

Setelah sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan, di sebut dengan Hari Raya Kuningan. Prosesinya tidak jauh berbeda dengan Hari Raya Galungan, merupakan runtutan dari Hari Raya Galungan ( Untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa(Tuhan Yang Maha Esa) serta Para Leluhur).

Itu sekilas tentang salah satu Hari Raya yang ada di Bali atau umat Hindhu, dan masing ada hari raya yang lain yang bisa di baca artikelnya di lain kesempatan.
Dan mungkin bagi para pembaca yang memiliki masukan lain yang positif tentunya bisa di sampaikan pada kolom komentar!!!

Akhirnya; Selamat merayakan Hari Raya Galungan Dan Kuningan bagi yang merayakan, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa (TYME)senantiasa menganugerahi kebahagiaan bagi kita semua....