Selasa, 28 September 2010

UBUD TOUR


BATUBULAN

Batubulan merupakan sebuah desa seni di gerbang barat kabupaten Gianyar. Identitas dan citra sebagai desa seni yang menasional dan mendunia dibangun melalui seni tari Barong (Barong and Kris Dance) yang di pentaskan setiap hari pada lima stage di desa itu, yaitu: Stage Pura Puseh, Stage Tegaltamu, stage Denjalan, Stage Sahadewa dan Stage Sila Budaya.

Daya tarik wisata budaya ini secara menyeluruh bersumber dari keragaman dan kuwalitas potensi seni di desa Batubulan yang mencakup seni tari, seni kerawitan, seni patung, seni sastra. Di desa ini disamping berkembang seni turistik juga tetap hidup seni hiburan (balih-balihan) dan seni sakral (seni wali).

Desa Batubulan, pada awalnya adalah sebuah desa agraris yang di topang oleh seni ukir batu padas. Mengandalkan potensi seni, lokasi yang strategis dan jaringan desa yang terbuka secara lokal,nasional,global, desa ini kemudian tumbuh sebagai objek wisata budaya yang sangat menarik dan populer. Seluruh jaringan paket tour wisata ke bali tengah dan Bali timur berawal dari desa Batubulan. Terminal Batubulan berperan strategis sebagai simpul komonikasi ke delapan kabupaten di Bali: Denpasar, Badung, Gianyar, Bangli, Klungkung, Karangasem, Buleleng dan Jembrana bagi wisatawan kategori individual dan explorer dengan fasilitas transportasi darat. Batubulan merupakan relasi pembuka untuk menjangkau jaringan seluruh Bali.

Desa Batubulan terletak pada jarak 8Km dari kota Denpasar, ibukota propinsi Bali. Desa ini terdiri dari tiga Desa adat. Yaitu: Desa adat Tegaltamu, Desa adat JeroKuta dan Desa adat Delod Tukad. Di dalamnya tercakup 16 banjar. secara demografis, desa ini tergolong desa berpenduduk padat dengan jumlah penduduk tahun2003 sebesar 11.333 jiwa dengan 2.775 Kepala keluarga.

Secara etimologi, nama Batubulan berakar dari dua kata, yaitu Batu dan Bulan (moonstone) yang secara harfiah mengandung arti kokoh dan bersinar lembut, serta secara maknawi merefleksikan satu ketahanan sosial dalam kecerahan seni dan kultural.

Dalam cerita legenda dan perspektif historis-mitologis, nama Batubulan diangkat dari temuan tokoh Dewa Kalesan, seorang pejuang dan pelopor pembuka kawasan Batubulan. Melalui aktivitas bersama pada masa lampau dalam perambasan pembukaan hutan yang lebat ditemukan satu lokasi unik religius yang konon sebagai satu simpul batu memancarkan sinar suci. Tempat tersebut, pada pandangan emik orang Batubulan diyakini sebagai asal muasal wilayah satu komunitas yang kini bernama Desa Batubulan. Dilokasi tersebut yang terletak di tengah palemahan desa sejak dulu sampai kini berdiri satu pura yang bernama Pura Batubulan.

Obyek unggulan dan daya tarik utama desa Batubulan dalam kerangka peta objek-objek wisata Bali adalah seni Tari Barong dan ukiran batu padas. Objek ini menjadi semakin terkenal karena di topang oleh daya tarik wisata yang terus berkembang dan beragam.

Keragaman daya tarik Batubulan di bidang pariwisata meliputi: (1).Pantai selatan yang cocok untuk rekreasi dan surfing; (2).Berkembangnya kerajinan dan perdagangan tenun ikat; (3). Berkembangnya seni turistik mencakup: tari Kecak,tari Sanghyang Api,tari Joged,tari Legong. (4). Tersedianya lokasi yang menarik, nyaman dan artistik untuk penyelenggaraan Bali Night; (5).Adanya Pura Puseh(Kahyangan Tiga) dengan pola struktur dan artsitektur yang megah dan agung; (6).Tersebarnya disamping jalan desa, artshop dan bisnis stone carving dari lava stone dan juga dari batu padas lokal.

Sebagai obyek wisata dan kawasan bisnis ukiran batu padas, Desa Batubulan ramai dikiunjungi wisatawan mancanegara dan domestik sejak pagi hari,sore hari sampai petang harinya. Pagi hari jam 09.30-10.30 diadakan pementasan tarian Barong dan Kris secara rutin dan juga di saat petang hari jam 18.30-19.30 dipentaskan tarian Kecak dan Api atau juga disebut Bali Night,sedangkan selama 12 jam di siang hari adalah waktu bisnis disepanjang artshop dan workshop disepanjang wilayah desa Batubulan. Batubulan juga bertetangga dengan desa-desa seni lainnya yang potensial seperti Desa Singapadu,Desa Celuk dan juga Desa Guang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar