Kamis, 31 Maret 2011

Pura Taman Ayun


Pura Taman Ayun terletak di Desa Mengwi kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, provinsi Bali. Oleh I Gusti Agung Ngurah Made Agung yang bergelar Ida Cokorda Sakti Blambangan, maka di bangunlah pura ini oleh beliau pada tahun 1634 M. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan kuat yang ada di Bali hingga bertahan sampai tahun 1891. Pura ini dijadikan untuk tempat persembahyangan bagi keluarga raja dan pengikutnya dan Pura Taman Ayun berkiblat pada Gunung Batukaru. Sedangkan pada umumnya pura-pura yang ada berkiblat ke Gunung Agung.

Pura Taman Ayun berasal dari kata "Taman" yang artinya KEBUN, dan "Ayum atau Ayu" yang artinya CANTIK atau MOLEK, yang merupakan kata-kata dari Bahasa Bali. Dengan terdiri dari tiga pelataran atau halaman yang pada umumnya pura yang ada di sekitar Pulau Bali, yaitu JABA SISI= Pelataran yang paling luar, JABA TENGAH= Pelataran yang letaknya ditengah, dan JEROAN= Adalah tempat beristananya Tuhan dan para Dewa-Dewi, yang merupakan tempat bersembahyang bagi umat Hindhu atau "Pemedek". Dengan penataan Taman yang indah terletak di pelataran paling luar dengan beragam tumbuh-tumbuhan bunga dan rerumputan merupakan pelataran yang sangat asri untuk bermain bagi anak-anak para pengunjung dan juga untuk melepas lelah bagi yang akan sembahyang di Pura Taman Ayun.

Komplek bangunan yang religius ini memiliki luas sekitar 4 hektare dengan dikelilingi oleh kolam atau semacam parit, sehingga seolah-olah kalau pura di lihat dari atas keliahatan seperti pura mengapung. Kolam dengan di tumbuhi pohon lotus dengan bunganya yang begitu indah, membawa daya tarik yang lebih bagi para pengunjung.
Terdapat ruang terbuka yang digunakan sebagai tempat kegiatan religius dan sebagai tempat atau panggung kesenian. Komplek pura yang paling utara atau Jeroan, para pengunjung dapat menikmati indahnya Meru-Meru yang berjejer tersusun rapi yaitu Pagoda yang memiliki atap bertingkat-tingkat, bangunan berikutnya adalah bangunan utama bernama Bale Pelik merupakan sebuah gedung. Gedong Bale Pelik dihiasi dengan ukiran-ukiran,relief serta patung Dewa Nawa Sanga yang sangat menarik dan terasa religiusnya. Sedangkan bagian lainnya merupakan bangunan-bangunan yang diperuntukan bagi para Dewa dan Dewi yang disucikan dalam Agama Hindhu. Pura ini sempat di pugar pada tahun 1937 dan setiap harinya di kunjungi 300-600 wisatawan luar dan dalam negeri.

Adapun keistimewaan dari Pura Taman Ayun, diusulkan oleh Pemerintah Indonesia untuk menjadi situs dunia ( World Heritage ). Dan pada tanggal 12 maret 2008 yang lalu, Dirjen UNESCO Kokhiro Matsuura. Pura ini dianggap memiliki nilai sejarah, religi, dan cita rasa seni yang tinggi.

Walaupun Pura ini merupakan warisan budaya, tetapi pura ini masih di pakai untuk tempat bersembahyang sampai saat ini. Para wisatawan dapat menikmati indahnya pura yang hampir berumur 400 tahun, dengan pepohonan dan bunga-bungan yang indah, wisatawan akan merasa betah dan sangat menikmati indahnya bangunan pura Taman Ayun ini. Diseberang pura terdapat Museum Manusa Yadnya, yaitu museum yang memamerkan siklus kehidupan manusia baik dari dalam kandungan sampai meninggal.

Demikian sekilas tentang Pura Taman Ayun, semoga ada manfaatnya bagi yang membaca. Dan artikel ini juga berasal dari beberapa sumber yang sudah tentu kalau ada yang keliru saya mohon maaf, dan peran serta pembaca juga saya harapkan komentarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar