Jumat, 05 Oktober 2012

Danau Batur

Danau Batur

Danau Batur terletak di Kabupaten Bangli. Danau batur adalah danau terbesar di Bali, menempati dasar kaldera di sebelah timur dan tenggara Gunung Batur yang menyerupai bentuk bulan sabit, panjangnya kira-kira 7,5 Km, lebarnya kira-kira 2,5 Km, keliling 22 Km, luas 16 Km dan tinggi muka air danaunya 1031 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman airnya diperkirakan mencapai 70 meter dan mengandung air sebanyak 815,38 juta kubik.

Seperti halnya dengan Danau Buyan dan Danau Tamblingan, Danau Batur juga bisa dinikmati dari tempat ketinggian, misalnya dari Penelokan, sehingga nampak sangat indah dari kejauhan.

Desa-desa yang terletak di pinggir Danau Batur pada era sekarang adalah Desa Songan,Trunyan, Abang, Buahan dan kedisan. Desa Trunyan salah satu dari Desa Wingkang Ranu ini paling banyak dikunjungi wisatawan, baik domestic maupun mancanegara karena keunikan tradisinya, kekhususannya dalam system penguburan mayat.

Masyarakat umat Hindhu memfungsikan Gunung dan Danau Batur sebagai suatu tempat suci, oleh karena dalam sastra-sastra agama seperti dalam Usana Bali, Raja Purana Ulundanu Batur dan Padma Buana, Gunung dan Danau Batur itu dinyatakan sebagai “Linggih atau Sthana dari Betari Dewi Danuh atau Betari Ulun Danu” sebagai manifestasinya dari pada Dewa Wisnu, sebagai saktinya, serta lazim pula dalam lontar-lontar dinamakan Sang Hyang Girinata dan Sang Hyang Giriputri.

Sebenarnya baik secara topografis, atau seperti yang dikemukan dalam Rajapurana Pura Ulun Danau Batur, dikawasan Danau Batur ada sebelas patirthan yang menurut istilah masyarakat setempat sering juga di sebut “buka Patirthan ring segara Danu Batur”. Kalau di simak dan di kaji istilah masyarakat setempat itu memang benar, karena diantara sebelas Patirthan itu, banyak yang menjadi “buka” (sumber mata air) beberapa sungai di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung, beberpa patirthan yang berlokasi di bagian timur Danau Batur di antara Desa Buwahan dan Desa Abang adalah sebagai berikut:

Patirthan Telaga waja. Sumber mata air patirthan ini menjadi buka tukad Telaga Waja yang mengalir di sebelah timur desa adapt rendang di Kabupaten Karangasem. Menurut tradisi Krama Desa Adat Abang dan tata upacara keagamaan di Pura Tuluk Biyu, di Patirthan Telaga Waja ini masyarakat akan memohon tirtha pada waktu dilaksanakan upacara melaspas, Penyegjeg Jagat. Termasuk pula mohon tirtha pada waktu upacara Pawintenan dan pamadegan Dane Jero Kaleran dan Jero Kelodan Tuluk Biyu, para Pemangku Pura Tuluk Biyu, Jero Nyarikan Tuluk Biyu, dan beberapa fungsionaris Pura Tuluk Biyu, sehingga menjadi sah, peran, fungsi dan kedudukan masing-masing karma pengemong Pura Tuluk Biyu. Di duga karena fungsi Patirthan Telaga Waja untuk mengesahkan fungsionaris karma pengemong Pura Tuluk Biyu seperti yang telah dikemukakan di atas maka patirthan ini juga disebut patirthan Yeh Sah.

Patirthan Bantang Anyud. Sumber patirthan ini lokasinya berdekatan dengan patirthan Telaga Waja (patirthan Yeh Sah) dan menjadi buka Tukad Pipis dan Tukad Bubuh di Kabupaten Klungkung. Secara tradisi, oleh karma Desa Adat Abang dan Krama pengemong Pura Tuluk Biyu, Patirthan Bantang Anyud ini di gunakan sebagai lokasi upacara melelasti (makekobok), terutama pada hari subhadiwasa pujawali di Pura Tuluk Biyu. Atau dengan kata lain, patirthan Bantang Anyud adalah Patirthan Pura Tuluk Biyu, terutama kalau ada kelahiran buncing, bayi laki-laki yang lahir lebih dulu kemudian disusul dengan kelahiran bayi perempuan. Dengan demikian patirthan Bantang Anyud ini juga berfungsi dan berkedudukan sebagai tirtha pamarisuda atau tirtha pengelukatan.

Patirthan Danu Gadang. Lokasinya berdekatan dengan patirthan Bantang Anyud. Patirthan Danu Gadang ini merupakan buka Tukad Pipis yang berlokasi diantara Kabupaten Klungkung dan Gianyar. Patirthan Danu Gadang ini juga merupakan lokasi upacara pemelastian Ida Betara di Pura Tuluk Biyu, di samping untuk memohon tirtha pengelukatan dan tirtha pamarisuda untuk bayi yang lahir kembar laki-laki, kembar perempuan dan kelahiran bayi nyilih asih (kelahiran bayi perempuan yang pertama kemudian disusul kelahiran bayi laki-laki). Sehingga dengan demikian, patirthan Danu Gadang ini di samping patirthan Betara di Pura Tuluk Biyu, juga berfungsi sebagai tirtha pengelukatan dan tirtha pamarisuda.

Patirthan Danu Kuning. Dalam jajaran patirthan yang berlokasi di bagian timur Danau Batur, di antara Desa Buahan dan Desa Abang, Tirtha Danu Kuning ini juga lokasinya berdekatan dengan patirthan Danu Gadang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar